Minggu, 26 April 2020

Pengendalian Hama dan Penyakit Budidaya Ikan Hias

Mantan KA UPTD
Perkembangan budidaya ikan hias di Indonesia makin lama makin menggembirakan dan berkembang sangat pesat. Namun pada prakteknya banyak sekali faktor‑faktor yang dihadapi, salah satu faktor tersebut adalah masalah hama dan penyakit ikan.

Hama dan penyakit pada ikan adalah segala sesuatu yang dapat menimbulkan gangguan suatu fungsi atau struktur dari alat tubuh atau sebagian alat tubuh, baik secara langsung maupun tidak lansung. Pengendalian hama dan penyakit pada ikan hias harus kita tempuh untuk menyelamatkan ikan-ikan tersebut.

Penyakit pada ikan hias muncul akibat faktor-faktor yang tidak sesuai dengan kehidupan ikan. Manusia memegang peranan penting dalam upaya pencegahan terjadinya serangan penyakit pada ikan. Beberapa Penyakit yang biasa muncul pada proses pemeliharaan ikan hias
adalah sebagai berikut :

A. Penyakit Bintik Putih
Penyakit bintik putih (white spot), yang dikenal juga dengan nama Ich, adalah parasit yang sering mengganggu ikan hias. Penyakit bintik putih adalah penyebab kematian ikan tertinggi dibandingkan penyakit lain. Penyakit tersebut biasanya terjadi pada ikan akuarium yang terlalu sering berkontak dengan ikan lain, dan juga stres yang disebabkan karena ikan tinggal di dalam akuarium, bukan alam bebas.
AspekPenjelasan
Penyebab Jasad penyebab penyakit bintik putih adalah Ichthyophthirius multifi liis.
Gejala Gejala klinis yang ditunjukkannya adalah adanya bintik putih baik pada kulit, sirip, mata dan insang, yang sering terjadi pada ikan ukuran kecil (benih). Kasus infeksinya lebih sering pada kondisi ikan dengan kepadatan tinggi, dengan suhu air rendah (< 25°C).
Penanggulangan Penanggulangan parasit dilakukan dengan cara pencegahan yaitu mempertahankan kualitas perairan dalam keadaan yang optimal antara lain cukup oksigen, mengurangi kepadatan serta mempertahankan suhu air

Pengobatan dapat dilakukan dengan cara merendam ikan yang terinfeksi dalam suatu wadah pada larutan campuram formalin 25 ml/m3 air dan malachite green oxalat 0.15 g/m3 air selama 24 jam.

B. Penyakit Trichodiniasis
Trichodiniasis merupakan penyakit gatal pada ikan yang disebabkan oleh protozoa Trichodina sp., yang pada umumnya menginfeksi bagian luar seperti kulit, sirip dan ingsang ikan, namun sering pula dijumpai menginfeksi organ dalam seperti saluran kemih dan masuk ke dalam rektum dan kloaka ikan. Sekitar 112 jenis Trichodina sp. telah teridentifikasi dari ikan, namun pada umumnya mengakibatkan masalah yang hampir sama.
AspekPenjelasan
Penyebab Penyakit ini disebabkan oleh Trichodina sp. Parasit ini banyak terjadi pada ikan ukuran benih terutama apabila berada dalam keadaan stres yang disebabkan antara lain oleh kepadatan tinggi, penanganan yang kurang sempurna, pemberian pakan yang kurang tepat (mutu maupun jumlahnya), terutama pada keadaan temperatur rendah.
Gejala Gejala klinis yang ditunjukkannya adalah ikan yang terinfeksi biasanya menggosok-gosokan badannya pada dasar atau dinding bak/kolam.
Penanggulangan Penanggulangan penyakit tersebut dapat dilakukan dengan cara pencegahan yaitu dengan penanganan yang sempurna, penerapan sanitasi wadah, air serta manajemen budi daya yang sempurna.

Pengobatan dapat dilakukan dengan cara perendaman dalam larutan formalin 25 ml/m3 air selama 24 jam atau Acrifl avin dengan dosis 3 mg/l air selama 15 sampai 30 menit yang dilakukan dalam bak atau wadah penampung.
Perkembangan budidaya ikan hias di Indonesia makin lama makin menggembirakan dan berkemban Pengendalian Hama dan Penyakit Budidaya Ikan Hias
C. Penyakit Tetrahymena
Penyakit tersebut disebabkan oleh Tetrahymena pyriformis.. Parasit dapat menginfeksi kulit dan sirip. Organisme penyebab penyakit tersebut kalau dilihat dengan menggunakan mikroskop berbentuk seperti buah pear.
AspekPenjelasan
Penyebab Penyakit tersebut disebabkan oleh Tetrahymena pyriformis
Gejala Gejala klinisnya adalah ikan yang terinfeksi mengosokgosokkan tubuhnya pada dasar atau dinding bak, serta mengibas-ngibaskan siripnya..
Penanggulangan Pengobatan dapat menggunakan Acrifl avin 3 mg/l air dengan cara perendaman selama 15–30 menit.

D. Penyakit Cacing
Penyakit cacing merupakan parasit yang banyak menyerang ikan budi daya, terutama yang ukuran kecil. Cacing tersebut biasanya terdapat baik pada insang maupun pada kulit ikan.
AspekPenjelasan
Penyebab Penyakit tersebut disebabkan oleh Cacing jenis Dactylogyrus sp. dan Gyrodactylus spp., serta Quadriacanthus sp
Gejala Gejala klinisnya adalah frekuensi pernafasan/gerakan insang bertambah cepat, ikan berwarna lebih gelap dan sering menggosok-gosokkan tubuh pada dasar atau dinding bak dan lama-lama ikan menjadi kurus..
Penanggulangan Penanggulangan parasit ini dapat dengan cara mencegah terjadinya infeksi yaitu dengan mengurangi padat penebaran.

Pengobatan juga dapat dilakukan dengan menggunakan Formalin 150 ml/m3 air, dengan cara perendaman dalam wadah penampung.

Pada usaha penanggulangan beberapa bahan kimia dan antibiotika telah banyak diteliti kegunaannya untuk pemberantasa penyakit ikan. Namun demikian pengunaan bahan‑bahan tersebut diatas dirasakan banyak menimbulkan masalah sampingan terlebih‑lebih apabila pemakaian bahan tersebut tidak menuruti aturan.