Inilah 9 Contoh Gambar Seni Terapan dari Indonesia
Inilah 9 Contoh Gambar Seni Terapan dari Indonesia |
contoh seni kriya khas tegal - Seni rupa terapan merupakan karya seni rupa yang tidak hanya bisa dinikmati akan keindahannya namun juga digunakan dalam kehidupan sehari-hari karena seni rupa terapan mempunyai nilai fungsi tertentu di samping nilai seni yang dimilikinya. Seni rupa terapan biasanya tidak dijadikan sebagai pajangan atau hiasan rumah. Namun lebih dijadikan sebagai alat-alat untuk membantu memenuhi kebutuhan hidup. Contoh karya seni rupa terapan antara lain adalah batik yang dijadikan pakaian, rumah adat, meja, kursi, alat transportasi tradisional, senjata tradisional, dan lain-lain.
Inilah contoh seni terapan yang berasal dari Indonesia
1. Batik, berasal dari daerah perajin seperti: Solo, Jogja, Pekalongan, dan Madura
Batik merupakan kain bergambar yang cara pembuatannya dengan cara menuliskan atau menerakan malam pada kain tersebut, dan biasanya setiap daerah punya ciri khas sendiri misalkan dari cara pembuatannya maupun dari coraknya.
2. Keramik, yang terdapat di daerah Kasongan, Yogyakarta
Kasongan merupakan sebuah nama daerah wisata di wilayah kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta yang terkenal dengan hasil kerajinan gerabah dan keramiknya. Tempat ini tepatnya terletak di daerah pedukuhan Kajen, desa Bangunjiwo, kecamatan Kasihan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Sekitar 6 km dari Alun-alun Utara Yogyakarta ke arah Selatan.
3. Anyaman terdapat di daerah perajin hampir di seluruh Indonesia.
Anyaman merupakan serat yang dirangkai atau ditenun sehingga membentuk sebuah benda yang kaku, biasanya untuk membuat keranjang atau perabot. Anyaman biasanya terbuat dari bahan yang berasal dari tumbuhan, namun seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi, serat plastik juga dapat digunakan. Kalau dari tanaman biasanya bahan yang digunakan bisa bagian apapun dari tanaman tersebut, misalnya inti batang tebu atau rotan atau keseluruhan ketebalan tanaman, seperti misalnya dedalu. Selain bahan tersebut, bahan lainnya yang terkenal sering digunakan sebagai anyaman adalah gelagah dan bambu.
4. Tenun ikat, berasal dari daerah perajin seperti: Sumba, Sumbawa, Flores, Jepara
Contoh gambar seni terapan dari Indonesia (sumber gambar: netadia.com)
Tenun ikat atau kain ikat merupakan kriya tenun dari Indonesia yang berupa kain yang ditenun dari helaian benang pakan atau benang lungsin yang sebelumnya diikat dan dicelupkan ke dalam zat pewarna alami. Alat tenun yang dipakai adalah alat tenun tradisional atau manual. Kain ikat dapat dijahit untuk dijadikan pakaian dan perlengkapan busana, penghias interior rumah, atau kain pelapis mebel.
5. Ukir kayu, berasal dari daerah perajin seperti: Jepara, Bali, Asmat (Papua)
Ukiran merupakan hasil seni rupa tradisi suku Melayu yang terulung. Sejarah seni ukir di tanah Melayu banyak terdapat dalam catatan-catatan sejarah, misalkan dalam Sejarah Melayu di mana dikatakan seni ukiran Melayu tradisi telah ada sejak lebih dari 500 tahun yang lalu.
6. Perak, berasal dari daerah perajin Kota Gede, Yogyakarta.
Kerajinan perak di Kota Gede, Yogyakarta, merupakan penghasil kerajinan perak terbesar di Provinsi Yogyakarta.
7. Kuningan, berasal dari daerah perajin Juwana, Jawa Tengah.
Kuningan Juwana ini merupakan industri kuningan terbesar di Jawa Tengah atau bahkan mungkin seluruh Indonesia.
8. Ukir batu, berasal dari daerah perajin seperti: Muntilan, Magelang, dan Bali.
Ukir batu ini sama halnya dengan ukir kayu, namun beda medianya. Dan pengrajin batu ukir terbesar ada di Bali.
9. Kerajinan kulit, berasal dari daerah perajin seperti: Cibaduyut, Tunggulangin, Surabaya.
Kerajinan kulit ini lebih sering digunakan sebagai seni pertunjukkan, namun tak jarang juga dimanfaatkan untuk membuat sepatu, tas, dan lain sebagainya.
Tradisi dan Kesenian di kota Tegal
a. Mantu poci
Mantu Poci adalah salah satu kebudayaan di wilayah Tegal, dengan acara inti melangsungkan 'pesta perkawinan' antara sepasang poci tanah berukuran raksasa.
Mantu poci pada umumnya diselenggarakan oleh pasangan suami istri yang telah lama berumah tangga namun belum juga dikarunai keturunan. Seperti layaknya pesta perkawinan, mantu poci juga dihadiri oleh ratusan bahkan ribuan undangan. Lengkap dengan dekorasi, sajian makanan, dan beraneka pementasan untuk menghibur para undangan yang hadir. Tak lupa pula, di pintu masuk ruang resepsi disediakan kotak sumbangan berbentuk rumah.
Selain sebagai harapan agar pasangan suami istri segera mendapatkan keturunan, mantu poci juga bertujuan agar penyelenggara merasa seperti menjadi layaknya orang tua yang telah berhasil membesarkan putra putri mereka, kemudian dilepas dengan pesta besar dengan mengundang sanak saudara, dan relasi.
Dewasa ini Mantu Poci sudah jarang digelar di Tegal. Salah satu repertoar yang diusung oleh Dewan Kesenian Kota Tegal di Anjungan Jawa Tengah, Taman Mini Indonesia Indah (TMII) tahun 2003 adalah mementaskan drama berjudul Kang Daroji Mantu Poci, dikemas secara komedi.
b. Tari Tegalan
Tegal memiliki kesenian rakyat seperti Wayang Gaya Tegal, Gending Tegal asli misaInya llo‑llo Itek, Lurung Bingung, Ronggeng Tegal, Tari Topeng Gaya Tegal contohnya Tari Topeng Endel. Tari Topeng Kresna, Tari Topeng Patih/Ponggawa, Tari Topeng Lanyapan Alus, Tari Topeng Panji, dan Tari Topeng Klana. Salah satu kesenian khas tegal yang keberadaannya masih berkembang dan dapat dilihat saat ini adalah Tari topeng Endel di Desa Slarang Lor, Kecamatan Dukuhwaru, Kabupaten Tegal.
Berbagai jenis Tari Topeng yang lahir di Desa Slarang lor merupakan peninggalan neriek moyang dan diwariskan secara turun temurun.Pertunjukan tari Topeng Endel diawali oleh penari atau ronggeng (istilah masyarakat Tegal) bemama ibu Darem yang diwariskan kepada anak‑anaknya dan sebagai penarinya bernama ibu Warni, kemudian diturunkan kepada Ibu Sawitri dan berikutnya kepada Ibu Purwanti. Dari keturunannya yang masih ada tinggal Ibu Sawitri dan Ibu Purwanti yang berprofesi sebagai penari. Pada periode Ibu Warni dan Ibu Sawitri mengalami kejayaan sekitar tahun 1950 ‑ 1960 kemudian surut kembali.
Tari Topeng Endel adalah jenis tari tunggal dimana penarinya menggunakan topeng yang berbentuk lukisan wajah cantik. Tari ini ditarikan oleh penari wanita dengan gayanya yang lincah, genit dan gendhil/ ganjen. Salah salah satu kekhasan Tari topeng Endel adalah iringan yang menggunakan musik Jawa dengan gendhing Tegalan, ragam gerak yang khas seperti giyul dan jeglong yang hanya ada di Topeng Tegal. Giyul adalah menggoyangkan pinggul dengan posisi kaki jejer jenjeng tangan kiri menthang lurus sedangkan tangan kanan lurus ke bawah. Jeglong adalah kaki tanjak kanan, tangan kiri sampur, tangan kanan nekuk, Ialu proses jeglong.
Ditinjau dari bahasanya, topeng adalah penutup wajah yang terbuat dari kayu atau kertas yang berbentuk wajah manusia atau binatang. Sementara Endel dalam bahasa Jawa adalah Batur Wadon ( pembantu wanita/ pengiring ), ( Atmojo, 1990 : 94 ) sedangkan dalam BahasaTegal Endel diartikan sebagai ganjen, lincah atau genit. Tari Topeng Endel menggambarkan seorang pembantu yang tugasnya menghibur ratu dengan karakter lincah , genit dan ganjen. Dalam pementasanya, tari ini dapat dimainkan secara tunggal, tetapi tidak menutup kemungkinan diartikan secara berpasangan atau masal.
Dalam pertunjukan Tari Topeng Endel tidak mengandung makna tertentu namun unsur keindahan dalam gerak sangat diutamakan sehingga mampu membawakan keindahan, kedinamisan dan kelincahan dalam penyajian gerak contohnya gerak lontang, jeglong, egolan, yang memberi arti endel yang lincah dan gendil.
c. Batik Tegalan
Pembatikan dikenal di Tegal akhir abad ke-19. Pewarna yang dipakai waktu itu buatan sendiri yang diambil dari tumbuh-tumbuhan: pace/mengkudu, nila, soga kayu dan kainnya tenunan sendiri. Warna batik Tegal pertama kali ialah sogan dan babaran abu-abu setelah dikenal nila pabrik, dan kemudian meningkat menjadi warna merah-biru. Pasaran batik Tegal waktu itu sudah keluar daerah antara lain Jawa Barat dibawa sendiri oleh pengusaha-pengusaha secara jalan kaki dan mereka inilah menurut sejarah yang mengembangkan batik di Tasik dan Ciamis di samping pendatang-pendatang lainnya dari kota-kota batik Jawa Tengah.
Pada awal abad ke-20 sudah dikenal mori import dan obat-obat import baru dikenal sesudah perang dunia kesatu. Pengusaha-pengusaha batik di Tegal kebanyakan lemah dalam permodalan dan bahan baku didapat dari Pekalongan dan dengan kredit dan batiknya dijual pada Cina yang memberikan kredit bahan baku tersebut. Waktu krisis ekonomi pembatik-pembatik Tegal ikut lesu dan baru giat kembali sekitar tahun 1934 sampai permulaan perang dunia kedua. Waktu Jepang masuk kegiatan pembatikan mati lagi.
Dengan adanya informasi yang kami sajikan tentang contoh seni kriya khas tegal
, harapan kami semoga anda dapat terbantu dan menjadi sebuah rujukan anda. Atau juga anda bisa melihat referensi lain kami juga yang lain dimana tidak kalah bagusnya tentang Limbah Tekstil jadi Produk Ekonomis dan Ramah Lingkungan
. Sekian dan kami ucapkan terima kasih atas kunjungannya.
buka mesin jahit : https://carajuki.com/inilah-9-contoh-gambar-seni-terapan-dari-indonesia/